Perkembangan Teknologi Komunikasi

Sii Empunya blog ialah Puspita Utami Sofyan dan Nathassa Ardilla W. yang merupakan mahasiswi Ilmu Komunikasi, Jurusan Public Relations di Universitas Esa Unggul, Jakarta Barat... Blog ini berisi mengenai Sejarah dan Perkembangan Media Komunikasi dari dahulu hingga sekarang dengan perkembangannya.

Blog ini juga sebagai tugas kami di mata kuliah PERTEKOM (Perkembangan Teknologi Komunikasi) dengan dosen pembimbing mata kuliah ini ialah Bapak Dani Vardiansyah Drs. M.Si.

Kami berharap blog ini juga dapat menjadi bahan masukan para pembaca untuk mengetahui sejarah media komunikasi..Maaf apabila terdapat kekurangan informasi didalamnya..Kritik dan saran kami harapkan sebagai acuan kami menjadi lebih baik. Terima Kasih.

Rabu, 03 Agustus 2011

Sejarah Koran, Majalah, Tabloid, Surat Kabar.

·         KORAN
Koran (dari bahasa Belanda: Krant, dari bahasa Perancis courant) atau surat kabar adalah suatu penerbitan yang ringan dan mudah dibuang, biasanya dicetak pada kertas berbiaya rendah yang disebut kertas koran, yang berisi berita-berita terkini dalam berbagai topik. Topiknya bisa berupa even politik, kriminalitas, olahraga, tajuk rencana, cuaca. Surat kabar juga biasa berisi kartun, TTS dan hiburan lainnya.

Ada juga surat kabar yang dikembangkan untuk bidang-bidang tertentu, misalnya berita untuk industri tertentu, penggemar olahraga tertentu, penggemar seni atau partisipan kegiatan tertentu. Jenis surat kabar umum biasanya diterbitkan setiap hari, kecuali pada hari-hari libur. Surat kabar sore juga umum di beberapa negara. Selain itu, juga terdapat surat kabar mingguan yang biasanya lebih kecil dan kurang prestisius dibandingkan dengan surat kabar harian dan isinya biasanya lebih bersifat hiburan.

Kebanyakan negara mempunyai setidaknya satu surat kabar nasional yang terbit di seluruh bagian negara. Di Indonesia contohnya adalah KOMPAS. Pemilik surat kabar, atau sang penanggung jawab, adalah sang penerbit, Orang yang bertanggung jawab terhadap isi surat kabar disebut editor.

- Surat Kabar Pertama di Indonesia
Ada beberapa kriteria untuk bisa menyebut apakah surat kabar pertama yang terbit di Indonesia. Surat kabar mulai terbit di Indonesia pada pertengahan abad 18 dan umumnya diterbitkan oleh orang-orang Belanda dan berbahasa Belanda pula namun seiring dengan perkembangan mulai banyak surat kabar yang diterbitkan dalam bahasa Melayu namun kebanyakan masih beraksara Arab, Jawa atapun campuran dengan aksara Latin.

Yang dimaksud dengan surat kabar pertama di Indonesia ialah surat kabar dengan bahasa Melayu dan murni beraksara Latin dan memiliki redaksi orang Indonesia asli serta diterbitkan oleh orang Indonesia asli.Warta Berita adalah koran atau surat kabar pertama di Indonesia dan terbit pada tahun 1901.
- Koran Indonesia Pertama
Pada tahun 1901, Datuk Sutan Marajo bersama adiknya bernama Baharudin Sutan Rajo nan Gadang menerbitkan dan memimpin sendiri sebuah surat kabar yang diberinya nama Warta Berita yang merupakan surat kabar pertama di Indonesia yang berbahasa Indonesia (bahasa Melayu dengan huruf Latin) dimiliki dan redakturnya orang Indonesia.

- Sistem cetak jarak jauh
Perkembangan teknologi modern (komputer, internet, dll) kini memungkinkan pencetakan surat kabar secara simultan di beberapa tempat, sehingga peredaran di daerah-daerah yang jauh dari pusat penerbitan dapat dilakukan lebih awal. Misalnya, koran Republika yang pusatnya di Jakarta, melakukan sistem cetak jarak jauh (SCJJ) di Solo. Koran International Herald Tribune yang beredar di Indonesia dicetak dan diterbitkan di Singapura, padahal kantor pusatnya berada di Paris. Di satu pihak sistem ini menolong beredarnya koran-koran kota besar di daerah-daerah dengan lebih tepat waktu. Namun di pihak lain, koran-koran daerah banyak yang mengeluh karena hal ini membuat koran-koran besar semakin merajai dan mematikan koran-koran daerah yang lebih kecil.

- Format
Surat kabar modern biasanya terbit dalam salah satu dari tiga ukuran:
* broadsheet (ukuran besar) (29½ X 23½ inci), biasanya berkesan lebih intelektual.
* tabloid: setengah ukuran broadsheet, dan sering dipandang sebagai berisi kabar-kabar yang lebih sensasional.
* "Berliner" atau "midi" (470×315 mm), yang digunakan surat kabar di Eropa seperti Le Monde.
Sejak tahun 1980-an, banyak surat kabar yang dicetak berwarna dan disertai grafis. Ini menunjukkan bahwa tata letak surat kabar semakin penting dalam menarik perhatian pembaca.

- Oplah
Jumlah kopi surat kabar yang dijual setiap harinya disebut oplah, dan digunakan untuk mengatur harga periklanan.
-Koran dan politik
Di negara-negara Barat, pers disebut sebagai kekuatan yang keempat, setelah kaum agamawan, kaum bangsawan, dan rakyat. Istilah ini pertama kali dicetuskan oleh Thomas Carlyle pada paruhan pertama abad ke-19. Hal ini menunjukkan kekuatan pers dalam melakukan advokasi dan menciptakan isu-isu politik. Karena itu tidak mengherankan bila pers sering ditakuti, atau malah "dibeli" oleh pihak yang berkuasa. Di Indonesia, pers telah lama terlibat di dalam dunia politik. Di masa penjajahan Belanda pers ditakuti, sehingga pemerintah mengeluarkan haatzai artikelen, yaitu undang-undang yang mengancam pers apabila dianggap menerbitkan tulisan-tulisan yang "menaburkan kebencian" terhadap pemerintah. Pada masa Orde Lama banyak penerbitan pers yang diberangus oleh Presiden Soekarno. Namun bredel pers paling banyak terjadi di bawah pemerintahan Soeharto. Akibatnya banyak wartawan yang harus menulis dengan sangat berhati-hati. Atau sebaliknya, wartawan menjadi tidak kritis dan hanya menulis untuk menyenangkan penguasa.
 
·         MAJALAH
Majalah adalah penerbitan berkala yang berisi bermacam-macam artikel dalam subyek yang bervariasi.

Majalah biasa diterbitkan mingguan, dwimingguan atau bulanan. Majalah biasanya memiliki artikel mengenai topik populer yang ditujukan kepada masyarakat umum dan ditulis dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti oleh banyak orang. Publikasi akademis yang menulis artikel padat ilmu disebut jurnal.
Mencari, mengetahui, memperoleh dan memiliki data dan informasi mengenai sesuatu bidang kegiatan merupakan kebutuhan dalam kehidupan manusia, walaupun tingkat kebutuhan dimaksud untuk tiap individu berbeda intensitasnya. Sebagai bentuk dari media informasi antara lain adalah surat kabar/Koran yang sering dibaca, namun kebanyakan banyak yang belum tahu kesamaan dan perbedaan dari media tersebut seperti Koran, majalah, tabloid atau jurnal. Memang secara fisik mata kita bisa membedakan mana Koran, majalah dan tabloid, tapi kalau yang dimaksud jurnal dan surat kabar daring?. Mungkin bagi yang berkecimpung di dunia pers atau jurnalistik sudah menjadi makanan sehari-hari.
Dalam kehidupan manusia diperlukan adanya kemahiran dalam mencari informasi yang baik kepentingan individu maupun kelompok walaupun untuk berbagai bidang tingkat dan bentuk kebutuhan data dan informsi tersebut penekannanya berlainan. Dalam penyebarannya juga merupakan kepentingan dan kebutuhan yang didorong oleh berbagai motif dan latar belakang yang antara lain disampaikan dalam bentuk media cetak seperti Koran, majalah dan tabloid.
Surat kabar, majalah atau tabloid adalah merupakan bentuk-bentuk dari media untuk penyampaian berita berupa laporan mengenai fakta dan idea yang terbaru dan benar yang menyangkut kepentingan individu maupun kelompok. Berita yang terbaik adalah hal-hal/informasi yang menarik orang sebanyak mungkin untuk mengetahui atau membacanya. Sedangkan media informasi lainnya antara lain radio, televivi dan internet.

·         TABLOID
Tabloid sebenarnya adalah istilah suatu format surat kabar yang lebih kecil (597 mm × 375 mm) dari ukuran standar koran harian. Istilah ini biasanya dikaitkan dengan penerbitan surat kabar reguler non harian (bisa mingguan, dwimingguan, dll), yang terfokus pada hal-hal yang lebih “tidak serius”, terutama masalah selebritas, olah raga, kriminal, dll. Meskipun demikian, dalam beberapa tahun terakhir, beberapa surat kabar harian seperti Republika dan Koran Tempo telah pula mulai menggunakan format tabloid.
·         SURAT KABAR DARING DAN PERKEMBANGANNYA
Surat kabar daring dikenal juga sebagai surat kabar jaringan yang berbasis di internet. Ekspansi ke dunia dalam jaringan (daring) atau lebih dikenal istilah online, membuka banyak peluang bagi sebuah kabar untuk bersaing dengan jurnalisme siar dalam menyediakan layanan berita yang fleksibel terhadap waktu. Kemudahan yang diberikan melalui dunia online ini terutama dalam hal pengolahan dan distribusi berita, misalnya Detik.com untuk menyampaikan atau mengunggah sebuah berita hanya dibutuhkan waktu tidak lebih dari sepuluh menit (mencakup saat pelaporan berita dari reporter, penulisan berita, pengecekan, dan pengunggahan).
Pengalihan bentuk dari cetak ke daring maupun penambahan bentuk dari cetak saja menjadi cetak dan daring, akan mampu meningkatkan efisiensi biaya produksi. Seperti halnya versi cetak, surat kabar daring dituntut untuk tunduk pada etika jurnalisme, dan perangkat aturan lain terkait hak cipta, privasi, dan sejenisnya.
Kemajuan teknologi komputer memberikan dampak signifikan dalam dunia jurnalistik. Diawali dengan pengalihan metode manual ke jurnalistik yang berbasis komputerisasi. Dilanjutkan dengan premis bahwa keanggunan inovasi dan modifikasi di dunia komputer cenderung membawa angin segar bagi kemajuan dunia jurnalistik. Pengelolaan, pengiriman dan penyimpanan data, pemanggilan kembali diikuti rentetan proses jurnalistik lain berlipat kali lebih mudah.
-Jenis
Surat kabar daring dibedakan menjadi dua jenis utama. Yakni, hanya surat kabar daring dan surat kabar hibrid. Versi pertama merujuk pada eksistensi surat kabar online yang terpisah dengan surat kabar cetak. Terpisah artinya konten maupun keberadaan surat kabar daring ini tidak menyertai versi cetaknya, seperti detik.com, okezone.com, dan vivanews.com. Sedangkan yang dimaksud surat kabar hibrid adalah di samping berbasis jaringan, surat kabar daring ini menyediakan versi cetak pula. Contohnya kompas.com yang berhibrid dengan Kompas cetak dan tempointeraktif.com dengan versi cetaknya pada Koran Tempo dan Majalah Tempo.
-Surat kabar daring di Indonesia
Empat fungsi utama media massa, yakni pengawasan lingkungan, korelasi sosial, sosialisasi, dan hiburan menuntut keluasan ruang kebebasan berekspresi. Sebelum reformasi bergulir kebebasan ini terpasung sedemikian rupa hingga fungsi pengawasan lingkungan yang juga mencakup pengawasan terhadap pemerintah tidak berjalan sebagaimana mestinya. Media yang dianggap membahayakan pemerintah dapat saja dibredel. Hal ini tidak sejalan dengan Indonesia yang menganut asasdemokrasi, di mana media seharusnya menjadi tonggak keempat setelah eksekutif, legislatif, yudikatif, dan yang menopang keseimbangan jalan sebuah Negara.

1 komentar:

  1. Rebat FBS TERBESAR – Dapatkan pengembalian rebat atau komisi
    hingga 70% dari setiap transaksi yang anda lakukan baik loss maupun
    profit,bergabung sekarang juga dengan kami
    trading forex fbsasian.com
    -----------------
    Kelebihan Broker Forex FBS
    1. FBS MEMBERIKAN BONUS DEPOSIT HINGGA 100% SETIAP DEPOSIT ANDA
    2. FBS MEMBERIKAN BONUS 5 USD HADIAH PEMBUKAAN AKUN
    3. SPREAD FBS 0 UNTUK AKUN ZERO SPREAD
    4. GARANSI KEHILANGAN DANA DEPOSIT HINGGA 100%
    5. DEPOSIT DAN PENARIKAN DANA MELALUI BANL LOKAL
    Indonesia dan banyak lagi yang lainya
    Buka akun anda di fbsasian.com
    -----------------
    Jika membutuhkan bantuan hubungi kami melalui :
    Tlp : 085364558922
    BBM : fbs2009

    BalasHapus